DETOXIFICATION |
DETOKSIFIKASI |
The purpose of detoxification units is to allow individuals to go through the emotional mood swings and physical withdrawal symptoms associated with detoxification from substances in a safe environment while being monitored by a team who are aware of the dangers and know what to look out for depending on a client’s drug of choice. |
Tujuan dari unit detoksifikasi adalah untuk membantu setiap individu melewati perubahan emosional yang tidak menentu dan gejala putus zat terkait dengan detoksifikasi dari zat psikoaktif dalam lingkungan yang aman. |
General practice of most residential treatment programs is that potential clients first undergo detoxification in a medical setting then possibly move to a social detox setting (non-medical), before attending a main stream treatment program. |
Sementara itu dalam melakukan detoksifikasi dipantau oleh tim yang paham terhadap bahaya dan mengerti apa yang harus diperhatikan untuk menghadapi klien berdasarkan zat yang digunakan. |
Here in Bali we often don’t have that luxury and thus have a dual task of managing a client’s detox process while at the same time integrating the client into either a 28 day or 3-month treatment program. |
Praktik program rawat inap pada umumnya adalah mengutamakan potensi klien untuk menjalani detoksifikasi berdasarkan aturan dalam pengobatan, kemudian langkah berikutnya yaitu menata kehidupan sosialnya (non-medical) sebelum masuk kepada program utama. |
The detox protocol and practices put in place within an organization assures the well-being of clients and staff alike. |
Proses detoksifikasi dilakukan untuk mengatur proses detoks klien, sementara itu diwaktu yang sama digabungkan kepada tahap pengobatan yaitu program 28 hari atau 3 bulan sehingga klien menjadi lebih baik dari sebelumnya. |
Although there are dangers associated with detoxing individuals from substances, this process does not have to be fear-based nor does it have to be dangerous to the client or staff providing the team is aware of how to manage issues as they arise. |
Meskipun terdapat sesuatu yang bahaya dalam melakukan detoksifikasi individu terkait zat yang digunakan, proses ini tidak perlu untuk ditakutkan, melainkan berdasarkan hal yang dianggap dapat membahayakan klien atau staff tersebut maka dapat membuat tim menyadari dan mengerti bagaimana mengelola isu-isu yang muncul. |
There are four main principles of managing withdrawal processes which can be summarized as the four S’s: |
Terdapat empat prinsip utama dalam mengelola proses penarikan atau dikenal sebagai putus zat yaitu sebagai berikut: |
• Sedation |
• Sedasi (efek yang membuat rasa kantuk) |
• Symptomatic relief |
• Simtomatik Pertolongan atau Bantuan Simtomatik (membantu mengobati gejalanya langsung) |
• Supplements |
• Suplemen |
• Supportive environment |
• Lingkungan yang mendukung |
When a client first arrives in Bali for treatment the first questions that need to be asked regarding safety are “what medications are they currently taking, do they have a medical detox regime from their doctor and when did they last use”? |
Ketika klien tiba di Bali, hal pertama yang penting untuk ditanyakan guna keamanan dan keselamatan adalah “obat apa yang dibawa, apakah mereka memiliki ijin resep dokter dan kapan terakhir mereka menggunakan obat tersebut?”. |
If a client arrives intoxicated general practice is that no sedation be given and their regime starts once the effects of substances have subsided. |
Apabila klien tiba dalam keadaan tidak sadarkan diri maka tidak perlu untuk diberikan sedasi, maka rezim mereka dimulai setelah efek dari zat atau obat yang digunakan telah habis. |
However, many other medications i.e. anti-psychotics etc. can still be given as prescribed. |
Bagaimanapun juga beberapa obat-obat lainnya seperti antipsikotik dll. |
Should staff have any concerns with a client’s detox process, please do not hesistate to contact those in positions of authority. |
Staff harus memiliki perhatian atau focus terhadap klien yang menjalani proses detoks, dan diharapkan untuk tidak ragu-ragu menghubungi pihak yang memiliki otoritas ditempat tersebut. |
It is much better to be cautous about a client’s detox process rather than dismiss any concern. |
Selain itu dalam menangani klien yang sedang menjalani proses detoks sebaiknya selalu waspada. |
A client’s well being is of prioity and the sooner the right people are informed the sooner we may avoid problems. |
Seorang klien yang sedang dalam masa penyembuhan merupakan prioritas, jadi semakin cepat mendapatkan informasi yang tepat maka semakin cepat kita dapat menghindari masalah. |
In the following we firstly look at the four major groups of drug families; narcotics, depressants, stimulants, hallucinogens and explore general physical withdrawal symptoms and mental stages of change associated to each group. |
Berikut ini merupakan hal utama yang harus diperhatikan dalam memahami empat jenis obat-obatan yaitu narkotika, depresan, stimulan, halusinogen dan mengeksplorasi bagaimana menghadapi gejala putus zat dan tahap perubahan mental terkait masing-masing kelompok zat yang digunakan. |
Certain types of drugs such as alcohol, opiates like heroin, methadone and prescription medication require a period of medical drug detox. |
Beberapa jenis obat-obatan seperti alkohol, opiat seperti heroin, dan metadon membutuhkan resep dokter selama masa detoks secara medis untuk obat-obat. |
Narcotics |
1. Narkotika |
Narcotics can be defined as opiate based drugs that reduce pain, induce sleep and feelings of euphoria and well-being. |
Narkotik dapat didefinisikan sebagai opiat yaitu obat yang pada dasarnya berfungsi untuk mengurangi rasa sakit, menginduksi tidur dan dapat menimbulkan perasaan euforia dan membantu penyembuhan (well-being). |
The common signs and symptoms of opioid/narcotic withdrawals are: |
Gejala umum dari putus zat jenis opioid / narkotika adalah sebagai berikut: |
Hot and cold flushes – Runny nose– Goose bumps – Muscle ache and leg cramps – General nausea – Restlessness – Dilated Pupils – Sweats – Insomnia - Fatigue – Vomiting – Yawning– May be constipated for 1-2 weeks followed by diarrhea |
• Masa-masa badan panas dan dingin (demam) - Gejala ingusan - Merinding - Sakit otot dan kram kaki - Mual - Kegelisahan - Pupil-pupil terdilatasikan - Berkeringat - Insomnia - Kelelahan - Muntah - Kuap - Mungkin sembelit selama 1-2 minggu diikuti dengan diare. |
Although detoxification from opioid drugs may be uncomfortable, individuals do not run the risk of seizure from opiate withdrawal unlike the possible risk from benzodiazepines or alcohol withdrawal, unless they have existing medical complications. |
Meskipun mungkin merasa tidak nyaman dalam melaksanakan proses detoksifikasi jenis obat opioid, orang tidak akan mau mengambil resiko kejang-kejang akibat dampak putus zat jenis opiat dengan kemungkinan resiko yang sama seperti benzodiazepines atau penarikan atas alcohol, kecuali mereka ada komplikasi medis. |
Medications |
Pengobatan umum rezim untuk penarikan atau putus zat opiat terdiri dari: |
• Diazepam (on reduction regime) |
• Diazepam (Dalam pengurangan rezim) |
• Clonidine (lowers the heart rate, reduces anxiety) |
• Clonidine (Menurunkan denyut jantung, mengurangi kecemasan) |
• Baclofen (reduces muscle spasm) |
• Baclofen (Mengurangi kejang otot) |
Depressants |
2. Depresan |
Depressants are drugs that depress or slow down the function of the central nervous system. |
Depresan adalah obat yang menekan atau memperlambat fungsi system pusat saraf. |
Depressants calm irritability, nervousness and may cause sleepiness. |
Depresan dapat mengakibatkan lekas marah, tenang, gugup, dan dapat menyebabkan kantuk. |
The 2 main drugs that represent the depressant drug family are alcohol and benzodiazepines. |
Dua obat utama yang mewakili jenis obat depresan adalah alkohol dan benzodiazepine. |
Benzodiazepines; Common symptoms of benzodiazepine withdrawal are: |
• Gejala umum dari pelepasan benzodiazepines adalah: Kecemasan dan insomnia (paling umum), hipersensitif terhadap sentuhan suara, halusinasi, sakit, nyeri, palpitasi, mati rasa, sakit kepala, pusing, sembelit / diare, depresi, serangan panik, gangguan memori, perasaan tak nyata, kekakuan pada otot dan sendi. |
Difficult withdrawal features are: Seizures, delirium tremors, psychosis, panic, social phobia, anxiety |
• Kesulitan yang sama yang dihadapi selama putus zat adalah: kejang, Delirium Tremor/DT (otak basah), psikosis, panik, sosial fobia, cemas. |
Withdrawal from benzodiazepines will generally be a slow monitored process. |
Putus zat dari benzodiazepine umumnya akan membutuhkan proses dengan jangka waktu yang lama. |
Often a withdrawal regime will be administered using a different benzodiazepine than that of which the client is addicted. |
Sering pada masa putus zat akan disarankan untuk menggunakan jenis benzodiazepine yang berbeda dari yang biasa digunakan klien. |
Due to the fact many benzodiazepines have a long half-life, the risk of individual’s experiencing difficult withdrawal symptoms 2-4 weeks after their initial withdrawal is possible. |
Karena beberapa fakta menunjukkan bahwa benzodiazepin memiliki batas waktu yang lebih lama, resiko berdasarkan pengalaman dari individu yang mengalami kesulitan dalam putus zat hingga 2 - 4 minggu setelah tahap awal dari putus zat mereka dimungkinkan. |
Therefore, it is important to monitor them not only in early stages of their detoxification but for some time after. |
Oleh karena itu penting untuk tidak hanya memantau di tahap awal tetapi juga untuk tetap dipantau setelah masa detoksifikasi mereka. |
Medications for symptomatic relief are: |
Berikut merupakan beberapa obat yang dibutuhkan untuk mengurangi gejala-gejalanya sebagai berikut: |
• Benzodiazepine reduction regime |
• Pengurangan rezim benzodiazepine |
• Metoclopramide (nausea/vomiting) |
• metoclopramide (mual / muntah) |
• Mylanta (indigestion/heartburn) |
• Mylanta (gangguan pencernaan / sakit maag) |
• Propantheline (abdominal cramps) |
• Propanthenine (kram perut) |
• Paracetamol (headaches other minor pains) |
• Paracetamol (sakit kepala, nyeri dan lainnya) |
Alcohol; Common features of simple alcohol withdrawal are: |
B. Alkohol |
Increased blood pressure and pulse – mild tremors – perspiration – nausea/vomiting and diarrhea – restlessness – agitation – depression – headaches – nightmares – facial flushing – anxiety |
Gejala umum yang biasa dirasakan pada masa melepaskan diri dari efek alkohol adalah: peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, tremor ringan, perspirasi, mual / muntah dan diare, gelisah, agitasi, depresi, sakit kepala, mimpi buruk, kemerahan pada wajah, dan cemas. |
More complex withdrawal symptoms are: Hallucinations auditory and visual – delirium tremors – paranoid ideation – seizures |
Sedangkan gejala kompleks dari melepaskan diri dari alkohol adalah: halusinasi pendengaran dan visual, delirium tremor (DT), otak basah, gagasan paranoid (paranoid ideational), dan kejang. |
Alcohol withdrawal can be managed well with the aid of the right medications, detoxification regime and a supportive caring environment. |
Untuk melepaskan diri dari alkohol dapat dikelola dengan baik dengan bantuan obat yang tepat, rezim detoksifikasi, dan peduli terhadap lingkungan yang mendukung. |
Withdrawal medication and supplements commonly used to manage alcohol withdrawal are: |
Obat dan suplemen yang biasa digunakan untuk membantu melepaskan diri dari alkohol adalah: |
• Diazepam (reduction regime) |
• Diazepam (pengurangan rezim) |
• Clonidine (lowers heart rate reduces anxiety) |
• Clonidine (menurunkan detak jantung dan mengurangi kecemasan) |
• Baclofen (reduces muscle spasm and seizure) |
• Baclofen (mengurangi keram otot dan kejang) |
• Thiamine (vitamin B1) and Multivitamins |
• Thiamine (vitamin B1) |